ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR

|


Algoritma dan Teknik Pemrograman

ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR

Konsep pemrograman terstruktur memegang peranan penting dalam merancang, menyusun, memelihara dan mengembangkan suatu program, khususnya program aplikasi yang besar dan kompleks.
Konsep ini pertama kali dikembangkan oleh Profesor Edsger Djikstra dari Universitas Eindhoven tahun 1960-an.
Beberapa Istilah Dasar
1.           Program
2.           Bahasa Pemrograman
3.           Pemrograman
4.           Pemrograman Terstruktur

 Program :  adalah serangkaian instruksi/pernyataan yang disusun  sedemikian rupa  berdasarkan bahasa tertentu sehingga dapat dieksekusi oleh komputer 

Pemrograman : proses mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan bahasa pemrograman 

Bahasa Pemrograman : prosedur/tatacara penulisan program. Ada 2 faktor penting yaitu sintax (aturan-aturan) dan semantic (makna atau arti) 

Pemrograman Terstruktur : proses mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program yang memiliki rancang bangun yang terstruktur dan tidak berbelit-belit sehingga mudah ditelusuri, dipahami dan dikembangkan oleh siapa saja

 Ciri Teknik Pemrograman Terstruktur
a. Mengandung algoritma pemecahan masalah yang tepat, benar, sederhana, standar dan efektif
b. Memiliki struktur logika dan struktur program yang benar dan mudah dipahami
c. Membutuhkan biaya testing, pemeliharaan dan pengembangan yang rendah
d. Memiliki dokumentasi yang baik 

Algoritma pemrograman yang baik memiliki ciri-ciri :
1.    Tepat, benar, sederhana, standar dan efektif
2.    Logis, terstruktur dan sistematis
3.    Semua operasi terdefinisi
4. Semua proses harus berakhir setelah sejumlah langkah dilakukan
5. Ditulis dengan bahasa yang standar dengan format pemrograman agar mudah untuk diimplementasikan dan tidak menimbulkan arti ganda 
Sedangkan Standar program yang baik memiliki dasar penilaian sbb :
1.  Teknik pemecahan masalah
2.  Penyusunan program
3.  Perawatan program
4.  Standar prosedur


MEMBANGUN PROGRAM
Untuk menyusun program yang besar dan kompleks, pemrogram membutuhkan tahapan penyusunan yang sistematis dan terpadu, sebagai berikut :
1.           Definisi Masalah
2.           Analisis Kebutuhan
3.           Penyusunan Algoritma
4.           Pengkodean/Pemrograman
5.           Testing dan Debugging
6.           Pemeliharaan
7.           Dokumentasi

Definisi Masalah 
Tujuannya adalah untuk mendapatkan pengertian atau pemahaman yang lebih mendalam tentang masalah yang ada sehingga dapat diperoleh asumsi-asumsi yang baik dan benar guna memecahkan masalah.

Ada 2 langkah pendefinisian masalah :
1.           Pahami masalah dengan tepat
2.           Identifikasi dan definisikan masalah

Analisis Kebutuhan
Tujuan analisis kebutuhan adalah untuk menentukan spesifikasi fungsi, kemampuan dan fasilitas dari program yang disusun. Analisis kebutuhan juga bermanfaat sebagai dasar evaluasi setelah program selesai disusun.
Analisis kebutuhan meliputi :
1.    Siapa pemakai program ?
2.    Pesan-pesan apa yang ingin ditampilkan ?
3. Apakah dibutuhkan password guna menjaga keamanan program?
4. Bagaimana format menu, input, proses dan output yang diinginkan ?
5.   Data apa saja yang diinputkan ?
6.   Berapa digit angka yang akan diproses ?
7. Rumus apa yang akan digunakan dan bagaimana proses pengolahan dilakukan ?
8.  Siapa saja yang membutuhkan informasi yang akan dihasilkan nanti ?
9.   Informasi apa yang dibutuhkan oleh masing-masing pemakai ?
10. Apa manfaat dan infromasi yang dihasilkan tersebut ?
11. Kapan informasi tersebut dibutuhkan ?
12. Apa bentuk help yang diinginkan oleh pemakai ?

Penyusunan Algoritma
Algoritma dibuat dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah. Algoritma tidak dibuat sekali jadi. Oleh karena itu harus dikaji terus menerus sehingga dapat diperoleh algoritma yang paling lengkap, tepat, benar dan relevan. Algoritma yang sudah tersusun juga harus dikoreksi kembali, dan jika terdapat kesalahan maka harus direvisi kembali.
Pengkodean/Pemrograman
Merupakan suatu proses guna mengimplementasikan algoritma dengan menggunakan suatu bahasa pemrograman. Satu hal yang sangat penting sebelum seorang pemrogram mulai menyusun program adalah memilih bahasa pemrograman yang akan digunakan.
Secara umum, ada 4 kelompok bahasa pemrograman :
1.           Bahasa aras rendah (low level language)
  Merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi pada mesin. Pemrograman yang menggunakan bahasa ini harus dapat berfikir berdasarkan logika mesin komputer, sehingga bahasa ini dinilai kurang fleksibel dan sulit untuk dipahami. Contohnya adalah bahasa assembly
2.           Bahasa aras menengah (midle level language)
Merupakan bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal dalam penulisan ekspresi atau pernyataan dengan standar bahasa yang mudah dipahami oleh manusia serta memiliki instruksi-instruksi tertentu yang dapat langsung diakses oleh komputer. Contohnya bahasa  C

3.           Bahasa aras tinggi (high level language)
         Bahasa aras  tinggi merupakan bahasa pemrograman yang memiliki aturan-aturan gramatikal dalam penulisan  ekspresi atau pernyataan dengan standar bahasa yang dapat dipahami secara langsung oleh manusia. Contohnya  bahasa Pascal, Fortran, Cobol, Basic dan lain-lain.

4.         Bahasa berorientasi object (object oriented language)
         Merupakan bahasa pemrograman yang mengandung “kapsul-kapsul” yang berisi fungsi-fungsi untuk menyelesaikan suatu masalah. Dengan bahasa ini pemrograman tidak lagi harus menuliskan secara detail semua pernyataan dan ekspresi pada bahasa aras tinggi, melainkan cukup dengan memasukkan kriteria-kriteria yang dikehendaki saja dan kemudian akan menggunakan kapsul-kapsul tersebut untuk  memecahkan masalah tersebut. Contohnya adalah bahasa C++, Visual FoxPro, Visual  Basic, Visual Delphi, Visual  Java, dsb.

Agar komputer dapat memahami program yang disusun dengan suatu bahasa pemrograman, maka dibutuhkan suatu penerjemah, yaitu  interpreter dan compiler.
1.     Interpreter
         berasal dari kata to interpret yang berarti menerjemahkan atau mengartikan. Interpreter merupakan penerjemah bahasa pemrograman yang menerjemahkan instruksi demi instruksi pada saat eksekusi  program. Pada saat menerjemahkan, interpreter akan memeriksa sintaksis leksikal dan semantik setiap instruksi program. Jika ditemukan kesalahan sintaks (sintax error) maka interpreter akan menampilkan pesan kesalahan dan proses eksekusi program akan langsung berhenti. Berikut cara kerja interpreter:




2.     Compiler
     Berasal dari kata to compile yang berarti menyusun, mengumpulkan dan menghimpun. Compiler merupakan penerjemah bahasa pemrograman yang menerjemahkan instruksi-instruksi dalam satu kesatuan modul kedalam bahasa mesin (object program). Kemudian object program akan mengalami proses linking yang berfungsi untuk menggabungkan modul tersebut dengan modul lain yang berkaitan, seperti data tentang karakter mesin, file-file pustaka atau object program yang berkaitan dengan object program tersebut sehingga dihasilkan suatu file execute program yang akan dieksekusi oleh komputer. Berikut adalah cara kerja compiler:


Sistematika Penulisan Program
Secara umum, sistematika pokok penulisan program terdiri dari dari  : inisialisasi, input, proses, output.
Contoh : buatlah  program untuk menghitung harga premium dan solar bila diketahui banyaknya  bahan bakar yang dibeli 10,5 liter. Sedangkan harga premium liternya adalah  Rp. 4,500 dan harga solar per liternya adalah Rp. 4,200. Tampilan yang diinginkan adalah jumlah bahan bakar yang dibeli, harga 10,5 liter  premium dan harga 10,5 liter solar.
Inisialisasi  :  Rem ‘Program menghitung harga bahan bakar’
Input                 :  Liter = 10,5
Proses              :  Premium = Liter  *  4500
                  Solar = Liter * 4200
Output             :  Cetak Liter, Premium, Solar
                   End

Testing dan Debungging
Testing lah proses mengeksekusi program secara intensif untuk menemukan kesalahan, sedangkan Debugging adalah saat menemukan kesalahan sampai kesalahan itu diperbaiki sehingga tidak ada kesalahan lagi.
Dokumentasi
Dokumentasi program merupakan catatan kegiatan pemrograman yang dimulai dari saat program dibuat sampai program diimplementasikan, dengan tujuan agar program dapat diubah sewaktu-waktu oleh pemrogram itu sendiri maupun oleh orang lain.
Pemeliharaan
Program yang sudah selesai disusun pasti membutuhkan pemeliharaan atau perawatan yang meliputi :
       Penambahan atau peningkatan atau perbaikan
       Adaptasi program dengan produk perangkat keras atau
   perangkat lunak yang baru
       Pembentulan terhadap kesalahan yang timbul

1 comment:

Next Prev
▲Top▲